Rabu, 28 September 2016

Keluarga Pelaut :')






Ibu dan Ayah
ingatkah kau punya kapal kecil ini... ingatkah kau harus membawanya berlayar..
aku buakan kapal canggih yang mampu berlayar sendiri, menentukan arah sendiri
ingtkah kau aku hanya kapal kecil yang terbuat dari bambu
 
Aku rindu mereka... mereka yang bersama2 menyapaku.. mereka yang tidak mengacuhkanku..
Entah ini ujian atau hanya cobaan..
Aku mungkin telah tumbuh dewasa, namun aku juga masih membutuhkan banyak perhatian dari mereka berdua. Sekarang aku benar2 tau artinya kapal tanpa kapten dan awak.. aku hanya bisa mengambang tanpa bisa melewati lautan.. sedangkan lautan ini semakin hari semakin di penuhi oleh awan hitam dan gemuruh badai.. dan perlahan aku akan rapuh dan menjadi bangkai kapal yang tak terpakai.. harapanku yang bisa menepi kesebuah pulau yang berpasir putih dan berombak tenang mulai pudar dan terlihat samar
Aku berharap ada seseorang yang mau membawaku ke tepi lautan agar aku tidak bisa merasakan lagi gelapnya badai disini.. kini aku masih berada di tengah lautan.. sendiri.. dan terus sendiri..
Dan menyadari bahwa untuk berpura2 tersenyumpun aku meraakan sakit..
Karna aku buakn prahu teng perah yang tidak bisa terluka.. aku hanya terbuat dari setumpuk bambu tapi bambu itu kapten dan awak kapal memetiknya dengan rasa sayang dan semangat sehingga aku sangat bergantung pada kapten dan sang awak..
Andai kapten tau, dia berada di nomer satu dalam tujuanku, tujuan berlayarku... dan awak jadi pengarahku untuk menuju masa depanku.. hari ini bahkan ddetik ini aku tidak merasakan bahwa Tuhan menciptakan kebahagiaan.. yang aku rasakan hanya sendiri sepi dan kesedihan..
Allah , kembalikan kapten dan awak kapalku seperti dulu lagi.. aku takut.. aku takut kehilangan mereka.. bkannkah kau pencipta rasa Cinta ? coba ttumbuhkan lagi rasa cinta itu dihati kedua orang tuaku.. :’) aku hanya bisa meminta.. aku hanya bisa bermohon.. bisakah aku mempunyai dongeng yang indah..

#toAllah Can you help me.. plecess :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar